Kedatanganmu diwaktu itu seperti hujan yang jatuh membasahi tanah, yang telah lama mengering. Menyejukkan hati yang telah lama kosong. Dengan penuh kesabaran kau sirami hatiku dengan penuh kecandaan. Waktu demi waktu yang terus bergulir semakin mendekatkanmu kepadaku. Namun, entah kenapa mulut ini terasa berat untuk mengucap kepadamu. Jujur setiap kali aku memandang wajahmu hatiku selalu berbunga-bunga, walaupun sikapmu terkadang menjengkelkan. Tetapi semua itu membuatku makin tergila-gila padamu.
Kuakui aku menyukaimu sejak kita marahan, tetapi aku tak punya keberanian untuk mengungkapkannya. Mungkin sikapmu yang cuek dan hanya menganggapku sebagai teman. Hingga seiring dengan bergulirnya waktu, aku bisa melupakanmu. Pada saat Itu kau menjadi sahabatku, . Tetapi perjumpaan itu membangkitkan kenanganku kepadamu. Hatiku berbunga-bunga saat kau selalu bersamaku. Namun, kegembiraan itu kadang hanya kurasakan sesaat. Entah kenapa kalau kau sedang sms q, rasanya bikin emosi dan marah. Memang penyesalan selalu datang akhir. Mengapa tak sejak dulu kunyatakan perasaan ini? Tetapi biarlah, mungkin memang inilah takdirku. Sebenarnya aku menyayangimu lebih dan lebih dari teman dan aku masih berharap ada sebuah keajaiban yang bisa membawamu kedalam pelukanku.
0 komentar:
Posting Komentar